Ibu

Setelah sekian lama

Telah berjibaku dengan berliku

Menahan rasa yang telah menggebu

Tuk ciptakan rasa haru

Untuk Sang Ayah dan Ibu

Namun jua

Kadang terbersit

Sebuah keinginan untuk melintas

Terpaut oleh suasana

Dan angan akan udara bebas

Yang seakan menyegarkan

Ibu ……….

Aku teringat akan keberadaan engkau disisiku

Yang kan terangi hidupku

Dalam mengarungi samudera ujian

Sholawat Burdah

اَمِنْ تَذَكُّرِجِيْرَانٍ بِذِيْ سَلِمٍ             مَزَجْتَ دَمْعًاجَرَى مِنْ مُقْلَةٍ بِدَمِ

اَمْ هَبَّتِ الرّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَةٍ        وَاَوْمَضَ الْبَرْقُ فِى الظَّلْمَاءِ مِنْ اِضَمِ

فَمَا لِعَيْنَيْكَ اِنْ قُلْتَ اكْفُفَا هَمَتَا        وَمَا لِقَلْبِكَ اِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِمِ

اَيَحْسَبُ الصَّبُّ اَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتِمِ       مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمُضْطَرِمِ

لَوْلا الْهَوى لَمْ تُرِقْ دَمْعًا عَلى طَلَلٍ     وَلا اَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلَمِ

فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعْدَ مَا  شَهِدَتْ       بِهِ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ

وَاَثْبَتَ الْوَجْدُ خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَضَنًى       مِثْلُ الْبَهَارِ عَلى خَدَّيْكَ وَالْعَنَمِ

نَعَمْ سَرى طَيْفُ مَنْ اَهْوى فَاَرَّقَنِيْ     وَالْحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِاالاَلَمِ

يَالائِمِيْ فِى الْهَوَى الْعُذْرِيّ مَعْذِرَةً      مِنّيْ اِلَيْكَ وَلَوْ اَنْصَفْتَ لَمْ تَلُمِ

عَدَتْكَ حَالِيَ لا سِرّيْ بِمُسْتَتِرٍ          عَنِ الْوُشَاةِ وَلا دَائِي بِمُنْحَسِمِ

Puisi Roja'

Tes......
Tes......Tes.....
Tes......Tes........Tes........
Tanpa terasa air mata membasahi pipi
mengalir bagai hujan
Yang tak dapat dibendung lagi

Adalah air mata insan yang berlumur dosa
Yang selama ini bergelimang dengan debu-debu
Yang kian lama menutupi putih bersihnya kalbu
Menjadi gelap laksana dalam petang malam
Yang tiada sinar rebulan

Memang godaan setan itu sangat halus dan lembut
Hingga tak terasa bila berbuat salah dan dosa
dan terbiasa........
Melakukan dosa namun dianggap biasa

Tes......
Tes......Tes......
Tes.....Tes.......Tes.......
Air mata insan.......
Yang mengharap
Akan ampunan dari Tuhannya
Tuk bersihkan jiwa dan raganya
dari lumuran salah dan dosa

Ya....Allah
ya....Tuhan kami
Tiada yang lain yang bisa menganpuni
selain Maghfiroh dan Rahmat-Mu
Tiada bisa kami minta pertolongan
selain Ma'unah dan Ridho-Mu
Hanya kepada Engkau kami menyembah dan
Hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan

Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban Ya... Ramadhan...

Marhaban Ya.... Syahrul Mubarok

Engkau adalah bulan yang penuh dengan,

Barokah,

Ampunan,

Rahmat

Bulan yang ditunggu oleh makhluk di seluruh alam

Yang kan menjadikan lebih baik

dari bulan bulan sebelumnya

Marhaban Ya... Ramadhan

 

Setiap nafas yang keluar kan menjadi tasbih dan tahmid

Setiap ibadah kan berlipat pahalanya

Marhaban Ya... Ramadhan

Ya Robbiy......

Kuatkanlah kami dalam meniti ridho-Mu

Berilah kemudahan kami untuk menjalankan perintah-Mu

Serta menjauhi larangan Engkau

Tiada yang dapat memberi kekuatan selain Engkau

Hanyalah kepada Engkau kami memohon

Penantian

Sudah lama diri ini menanti
engkau tuk bisa hadir dalam hidup ini, kembali....
seperti saat saat indah yang dulu
mengapa....???
seakan engkau selalu berpaling dariku
bak tak kenal selama hidup

mungkinkah aku salah padamu
yang selama ini aku jalani
dengan tanpa pemikiran yang matang
atau yang hanya mengikuti keinginan hati belaka

memang.........
ku akui aku mempunyai banyak sekali
kesalahan dan kekhilafan, padamu
yang kadang aku sendiri sampai lupa
akan adanya dirimu

tapi aku tidak bermaksud begitu
yang kan melupakan dan menduakanmu

aku kan tetap berharap
akan kehadiranmu, kembali
ku kan tetap menunggu
hingga nafas kan berakhir

apalah artinya diri ini
jika tanpa adanya dirimu
yang sepi bagai dalam gelap malam
yang sepi dan tak bersuara
yang kering dari sejuknya udara pagi

KU KAN SELALU BERTAHAN TUK MENUNGGUMU

salam