KHUTBAH IDUL FITRI
“TANDA-TANDA ORANG YANG MERAIH KEMENANGAN DI HARI FITRI”
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر 9× كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ
اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً. لآ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. لآ اِلهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ
وَحْدَهُ. لآ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِـنِعْمَةِ
اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ وَاْلإِحْسَانِ وَهَدَانَا إِلَى صِرَاطِهِ الْمُسْـتَقِيْمِ.
أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ اْلأَنَامِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَـبِعَهُ
بِإِحْسَانٍ عَلَى الدَّوَامِ. أَمَّا بَعْدُ...,
فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهََ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. اَللهُ اَكْبَرُ 3× وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah idul
fitri yang berbahagia!
Pada
hari yang penuh dengan kebahagiaan ini, marilah kita senantiasa meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT., atas segala limpahan rahmat,
hidayah dan ‘inayah-Nya yang agung nan tiada terbilang kepada kita semua,
sehingga pada hari ini kita senantiasa dalam keadaan iman, islam dan ihsan.
Pada
hari ini pula, jutaan umat Islam di berbagai belahan dunia mengumandangkan
takbir sebagai tanda syukur dan kemenangan, setelah selama satu bulan penuh
kita ditempa, dalam sebuah jihad terbesar memerangi hawa nafsu duniawi pada
bulan yang penuh dengan berkah dan kemuliaan yakni bulan Ramadhan. Di
masjid-masjid, di langgar-langgar, di rumah-rumah, di jalan-jalan, gema takbir
membahana sebagai tanda kemenangan. اَللهُ اَكْبَرُ 3× وَللهِ الْحَمْدُ
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ رَحِمَكُمُ الله...!
Setelah
selama satu bulan penuh di bulan suci Ramadan, kita berupaya dengan segala daya
upaya untuk menahan lapar dan dahaga, kita menahan diri dari menuruti bujuk
rayu keinginan hawa nafsu duniawi, tibalah kini saatnya kita merayakan hari
kemenangan kita. Inilah hari kemenangan seluruh umat Islam, yakni hari Idul
Fitri. ‘Idul Fitri ialah kembali pada fitrah kesucian. Inilah saat yang
dijanjikan oleh Allah untuk mengampuni dosa orang-orang yang telah menjalankan ibadah
puasa di bulan suci Ramadan
sehingga mereka kembali pada fitrah kesucian mereka. Sabda Rasulullah saw.:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَـقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan karena iman dan
mengharapkan rida Allah, maka diampunilah dosa-dosa yang telah dilakukannya”. [H. R.
Jama’ah]
Maka
daripada itu, pada hari ini umat Islam merayakan kemenangan mereka yang kembali pada
fitrah kesucian. Pertanyaannya, apakah kita sudah termasuk orang-orang yang
dosa-dosanya diampuni Allah? Apakah kita termasuk orang-orang yang kembali pada
fitrah kesucian? Dan apakah kita adalah golongan orang-orang yang mendapatkan
kemenangan di hari Idul Fitri ini?
والله أعلم
بالصواب Jawabnya ada pada kita dan pada apa yang telah kita
lakukan selama bulan Ramadan.
اَللهُ اَكْبَرُ 3× وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah Idul Fitri yang berbahagia!
Ada
dua hal yang menjadi tanda-tanda orang yang memperoleh kemenangan di hari fitri
ini. Yang pertama ialah meningkatnya ketaqwaan terhadap Allah SWT; dan yang
kedua ialah meningkatnya kepedulian sosial terhadap sesama.
Tanda-tanda
yang pertama ialah meningkatnya ketaqwaan terhadap Allah SWT. Dalam Surat
al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Berdasarkan
ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa maksud disyariatkannya puasa ialah untuk
membentuk pribadi-pribadi muslim yang bertaqwa. Marilah sejenak kita merenung,
kita introspeksi diri, apakah sikap dan perbuatan yang kita kerjakan selama ini
sudah mencerminkan pribadi yang bertaqwa?
Seandainya kita berani untuk jujur pada diri kita sendiri, kita ini hanyalah
daging membalut tulang yang membungkus aib dan maksiat yang dari hari ke hari terus
kita lakukan. Membaca Al Fatihah pun kita belum fasih, sholat pun kita tidak
mengerti apa yang kita baca, sujud pun kita jarang ingat kepada Allah, sering
kali gemerlap kehidupan duniawi tanpa kita sadari menyebabkan kita jauh dari
Allah.
Pun juga kondisi bangsa kita yang
sedang terpuruk dan prihatin ini sesungguhnya menjadi salah satu jalan yang
penting bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita tahu bala
bencana datang silih berganti: ada yang menyebutnya krisis ekonomi, krisis
politik atau krisis apapun, tapi yang paling benar sesungguhnya bangsa kita
sedang dilanda krisis iman dan taqwa. Bangsa kita tidak mengenal Tuhannya
dengan baik, bangsa kita tidak mengenal dirinya dengan baik, bangsa kita tidak
mengenal jalan untuk hidup dengan benar. Yang dikenal hanyalah harta, pangkat,
kedudukan; yang dikenal hanyalah aksesoris dunia dengan pertimbangan gengsi
semata.
Maka tidak usah heran, tanah yang
begitu berkelimpahan nikmat dari Allah, berubah menjadi bala dan bencana.
Negara yang kaya tiba-tiba berubah menjadi miskin dengan hutang. Negara yang
subur makmur menjadi tenggelam dalam banjir. Semua ini menunjukkan bahwa betapa
kita adalah bangsa yang tidak tahu bersyukur.
Oleh karena itulah,
hendaknya kita bersyukur kepada Allah yang telah menganugerahi umat Islam
dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan ini, bulan
yang menuntun kita menuju peningkatan kualitas ketaqwaan terhadap Allah SWT.
اَللهُ اَكْبَرُ 3× وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah Idul Fitri yang berbahagia!
Tanda-tanda kedua dari
orang-orang yang meraih kemenangan di hari fitri ini ialah meningkatnya
kepedulian sosial terhadap sesama. Islam ialah agama rahmatan lil ‘alamin,
rahmat bagi semesta alam. Islam tidak mengajarkan kita untuk bersikap
individualis dengan mementingkan diri sendiri. Akan tetapi, Islam selain
mengajarkan tentang keimanan dan ketaqwaan, juga mengajarkan kepada kita untuk
selalu beramal shalih terhadap keluarga, para tetangga, sanak kerabat, dan
handai taulan.
Rasulullah saw.
bersabda:
خَيْرُ
النَّاسِ أَنْـفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik
manusia ialah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.
Berdasarkan hadits tersebut, marilah
kita senantiasa berusaha untuk bisa menjadikan hidup kita bermanfaat bagi diri
kita, keluarga, dan orang lain, Semakin banyak harta yang kita kumpulkan,
semakin menjadi bencana bagi kita kalau tidak membawa manfaat untuk orang lain.
Semakin banyak ilmu yang kita miliki tapi tidak manfaat, laknat pula yang akan
datang kepada kita.
نعوذ بالله ثم نعوذ بالله من ذلك
اَللهُ اَكْبَرُ 3× وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah
Idul Fitri yang dimuliakan Allah!
Di
hari idul fitri seperti ini seharusnya tak seorangpun bersedih hati. Semua
gembira Semua bahagia. Lebih-lebih anak kecil, mestinya mereka semua bersuka
cita. Akan tetapi, pada saat ini pula di lain tempat berapa banyak kita dapati
anak-anak kecil, para dlu’afa’, mereka berada di perempatan jalan, di
lampu merah, sedang menadahkan tangan meminta-minta? Masih adakah kapling dalam
pikiran kita tentang nasib orang-orang yang kurang beruntung? Hari ini, berapa
banyak saudara-saudara kita yang terpaksa merayakan idul fitri dalam keadaan
yang serba kekurangan.
Selama
sebulan penuh, Allah
swt telah mentarbiyah kita melalui ibadah Ramadhan. Melalui puasa kita dididik
dan dilatih untuk peduli dan berbagi. Puasa tidak saja menahan lapar dan haus
di siang hari, tapi di balik haus dan lapar itu kita dihantarkan untuk ikut
berempati merasakan langsung sebagian dari penderitaan saudara-saudara kita,
para fuqara dan masakin.
Islam
adalah agama atau satu satunya agama yang paling banyak mengingatkan ummatnya
tentang fuqara dan masakin. Bahkan orang-orang yang tidak peduli kepada mereka
tegas-tegas disebutnya sebagai orang yang mendustaan agama. Allah berfirman:
”Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (QS Al- Maaun :1- 3)
اَللهُ اَكْبَرُ 3× وَللهِ الْحَمْدُ
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ رَحِمَكُمُ الله...!
Di
akhir khutbah di hari yang fitri ini, marilah kita senantiasa berupaya
untuk meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, serta memupuk rasa
kepedulian sosial terhadap sesama,
yang disertai dengan keikhlasan untuk berbagi demi meringankan penderitaan
orang lain, dengan niat semata-mata mencari ridlo Allah.
Selain
memohon ridlo dan ampunan dari Allah, hendaknya kita juga memohon maaf pada
keluarga, para tetangga, dan sanak kerabat, sehingga melalui momentum Idul
Fitri ini kita benar-benar kembali pada fitrah kesucian. Suci dari
dosa terhadap Allah maupun dosa terhadap sesama manusia.
Semoga Allah memasukkan kita dalam golongan العائدين, yang kembali pada kesucian, dan الفائزين, yang meraih kemenangan dalam
ridlo dan ampunan Allah SWT.
جَعَلَنَا
اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ وَأَدْخَلَنَا
فِى عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, قَدْ
أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى, بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيَاةَ
الدُّنْيَا, وَاْلآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى.
بَارَكَ
اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِىْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلْ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
الخطبة الثانية
الله اكبر 9× كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً. لآ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.
اَللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى هَدَانَا لِهذَا وَمَا
كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ, أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِىَّ بَعْدَهُ,
أَمَّا بَعْدُ..., فَيَآاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
اللهََ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ
اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِىِّ يآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ,
وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
اَللّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ
وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالظَّالِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ
وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَا هذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ
الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ
الله! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبى
وَيَنْهى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرُ, وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
khutbahnya diminta ya....
BalasHapus